Buah nanas bukan buah yang asing lagi di Indonesia. Bahkan di Propinsi Lampung ada daerah penanaman nanas utama dengan beberapa pabrik pengolahan nanas juga ada di sana. Nanas dihasilkan dari sekitar Palembang, yang paling terkenal adalah nanas Prabumulih yang terkenal dengan rasa manisnya, konon nanas termanis di Indonesia berasal dari daerah ini.
Nanas di luar negeri dikenal dengan sebutan pineapple. Asal -usul nanas yang terkenal adalah dari negeri Samba, Brazilia (Amerika Selatan). Namun orang Spanyol menyebut nanas pina. Dari orang Spanyol yang membawa nanas –nanas ini ke Semenanjung Malaysia dan Filipina pada abad ke 15 (1599), maka selanjutnya nanas ada di Indonesia. Awalnya nanas hanya ditanam di pekarangan saja . Tapi setelah itu nanas berkembang di daerah tropis dan subtropis sehingga jadilah nanas berkembang di Indonesia sampai sekarang ini.
Untuk prospek bisnis dan tata niaga, nanas tidak kalah dengan buah yang lainnya. Akhir –akhir ini banyak tanaman holtikultura yang diusahakan atau dibudidayakan untuk kepentingan ekspor ke luar negeri. Demikian juga nanas. Peluang pasar untuk pasar luar negeri masih terbuka lebar. Hal ini sebenarnya merupakan komoditi yang tidak terbatas. Jika nanas bisa dikembangkan lebih maksimal lagi. Terbukti dengan masih adanya tanah atau lahan yang digunakan untuk budidaya nanas di Pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi yang masih luas maka ini bisa dijadikan komoditi yang menguntungkan.
Bertolak belakang dari mengkonsumsi nanas. Pada masa sekarang ini yang sering disebut sebagai masa instan. Maka sering kali masyarakat melupakan mengkonsumsi buah sangat penting. Orang beranggapan makan supaya perut kenyang. Serat makanan dalam makanan yang dimakan kurang diperhatikan. Vitamin dan mineral dalam makan juga tidak diperhitungkan sebagai hal yang utama dalam mengkonsumsi makanan. Hal ini sangat memprihatinkan. Makan bukanlah hal yang sesederhana untuk mengisi perut supaya kenyang. Melainkan makan adalah suatu kegiatan yang dilakukan tubuh untuk mengisi dan mengganti kembali sari-sari makanan yang hilang saat melakukan aktivitas tubuh.
Survei kecil membuktikan 8 dari 10 orang lebih suka makanan instan dari pada makanan organik. Sedangkan 3 dari 5 oarang juga tahu bahwa makan makanan instan tidak baik bagi kesehatan tubuh. Namun mereka kurang sadar bahwa makan itu bisa memicu pertumbuhan sel-sel kanker.
Data WHO menyebutkan, Indonesia adalah negara dengan jumlah pasien kanker serviks tertinggi di dunia. Setiap tahunnya, terdeteksi lebih dari 45.000 kasus kanker serviks, yang 8.000 di antaranya berakhir dengan kematian.
Buah nanas mengandung zat bromealin yang sangat berguna untuk menghambat aktivitas sel-sel [login to view URL] karena itu perlu dilakukan penelitan yang terus-menerus tentang kasiat buah nanas dalam menghambat sel kanker di dalam tubuh.